Selasa, 01 April 2014

Standar Praktek Asuhan Keperawatan Jiwa stikes alifah padang


Standar Praktek Asuhan Keperawatan Jiwa
JUDUL
Standar Praktek Asuhan Keperawatan Jiwa. Practice of Standard of Psychiatric Treatment Upbringing.
ABSTRAK
Jurnal ini bertipe kajian perpustakaan mengenai standar praktek asuhan keperawatan jiwa dan bertujuan untuk memberikan informasi mengenai hal – hal yang perlu dilakukan sebagai seorang perawat dalam melakukan praktek asuhan keperawatan jiwa. Berdasarkan hasil kajian kepustakaan, jurnal ini menginterprestasikan berbagai informasi mengenai standar kompetensi keperawatan jiwa yang minimal harus dimiliki oleh perawat jiwa, kriteria – kriteria standar praktek asuhan keperawatan jiwa, dan peran seorang perawat dalam terapi dibidang kesehatan jiwa.
This journal has type inspect the library about practice of standard of psychiatric treatment upbringing and has direction to give information about items who must nurse do in give practice of standard of psychiatric treatment upbringing. Be based on produce of inspect the library, this journal has accomplishment all sorts of information about competent standard of psychiatric treatment who must nurse have, criteria practice of standard of psychiatric treatment upbringing, and role of nurse for give therapy in stretch psyche health.
KEY WORD/KATA KUNCI
Kompetensi perawat, peran perawat dan praktek standar asuhan keperawatan. Nurse competent, nurse role, and practice of standard of treatment upbringing.


PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Mutu asuhan keperawatan sangat mempengaruhi kualitas pelayanan kesehatan dan sering menjadi faktor penentu citra institusi pelayanan di mata masyarakat. Departemen kesehatan telah menetapkan surat keputusan tentang berlakunya standar asuhan keperawatan,berfungsi sebagai pedoman bagi perawat dalam melaksanakan praktek keperawatan. Tingkat pendidikan perawat yang bervariasi, perbedaan umur dan masa kerja, berpengaruh terhadap persepsi masing-masing perawat tentang standar asuhan keperawatan.
Untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas asuhan keperawatan diperlukan alat ukur yaitu standar asuhan keparawatan yang baku dan disyahkan melalui kesepakatan oleh tenaga perawat. Standar asuhan keperawatan berfungsi sebagai pedoman tolak ukur dalam praktek pelaksanaan keperawatan, apakah praktek asuhan keperawatan sudah dilaksanakan sesuai dengan nilai-nilai professionalisme,etika dan tanggung jawab.
B Metodologi
Metode yang digunakan pada penyusunan jurnal ini yaitu dengan mereviu beberapa referensi dari internet.
C Rumusan masalah
1. Pengertian kesehatan jiwa
2. Tanda dan Gejala Gangguan Jiwa
3. Factor penyebab gangguan jiwa
4. Peran perawat dalam terapi dibidang kesehatan jiwa
5. Prinsip askep jiwa
6. Standar prakrek keperawatan jiwa
7. Standar kompetensi keperawatan jiwa

D Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari kesehatan jiwa
2. Untuk mengetagui tanda dan gejala gangguan jiwa
3. Untuk mengetahui factor penyebab gangguan jiwa
4. Untuk mengetahui bagaimana peran seorang perawat jiwa
5. Untuk mengetahui mengenai prinsip askep jiwa
6. Untuk mengetahui standar praktek keperawatan jiwa
7. Untuk mengetahui standar kompetensi keperawatan jiwa












TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian
Kesehatan Jiwa adalah keadaan yg dinamis yg mengandung pengertian positif, yg dapat dilihat dari adanya kenormalan tingkalaku, keutuhan kepribadian, pengenalan yg benar dari realitas dan bukan hanya merupakan nkeadaan tanpa adanya penyakit, gangguan jiwa dan kelainan jiwa.
B. Tanda dan Gejala Gangguan Jiwa
Gejala gangguan jiwa merupakan interaksi dari berbagai penyebab sebagai proses penyesuaian terhadap stressor. Gejala gangguan jiwa dapat berupa gangguan pada: kesadaran, ingatan, orientasi, efek dan emosi, psikomotor, intelegensi, kepribadian, penampilan, proses pikir, persepsi, dan pola hidup.
C. Factor penyebab gangguan jiwa
Sumber penyebab gangguan jiwa dipengaruhi oleh faktor-faktor pada ketiga unsur itu yang terus menerus saling mempengaruhi, yaitu :
1 Faktor-faktor somatik (somatogenik)
 Neuroanatomi
 Neurofisiologi
 Neurokimia
 Tingkat kematangan dan perkembangan organic
 Faktor-faktor pre dan peri – natal
2 Faktor-faktor psikologik ( psikogenik) :
 Interaksi ibu – anak : normal (rasa percaya dan rasa aman) atau abnormal berdasarkan kekurangan, distorsi dan keadaan yang terputus (perasaan tak percaya dan kebimbangan)
 Peranan ayah
 Persaingan antara saudara kandung
3 Faktor-faktor sosio-budaya (sosiogenik): kestabilan keluarga, pola mengasuh anak, tingkat ekonomi
D. Peran Perawat dalam Terapi Dibidang Kesehatan Jiwa
Asuhan yang kompeten ( competent of caring )
a Pengkajian yg mempertimbangkan budaya
b Merancang dan mengimplementasikan rencana tindakan
c Berperan serta dlm pengelolaan kasus
d Meningkatkan dan memelihara kesehatan mental, mengatasi pengaruh penyakit mental – penyuluhan dan konseling
e Mengelola dan mengkoordinasikan sistem pelayanan yang mengintegrasikan kebutuhan pasien, keluarga staf dan pembuat kebijakan
f Memberikan pedoman pelayana kesehatan
E. Prinsip Askep Jiwa
1 Peran dan fungsi perawat jiwa
2 Hubungan terapeutik perawat – pasien
3 Model dlm praktek kesehatan jiwa psikiatrik
4 Konteks biopsikososial askep jiwa
5 Kontek etik dan lega
6 Implementasi standar praktek klinik
7 Rentang asuhan
F. Standar Prakrek Keperawatan Jiwa
 Standar I : Teori
Perawat menggunakan teori yang tepat sebagai dasar pengambilan keputusan dalam praktik keperawatan.
Kriteria Proses:
1. Perawat menilai asumsi (landasan berpikir) tentang sifat manusia.
2. Perawat memperbaiki keyakinan yang salah.
3. Perawat menggunakan teori dan pemikiran kritis untuk merumuskan:
a. Pendapat, anggapan dan asumsi.
b. Menguji hipotesa.
4. Perawat menggunakan kesimpulan, prinsip, dan secara operasional.
5. Perawat menerapkan teori yang tepat.
Kriteria Hasil:
Tujuan yang dapat diukur dari tindakan yang relevan untuk pasien berdasarkan teori.
 Standar II : Pengkajian
Perawat mengumpulkan data yang menyeluruh, akurat dan sistematis secara berkesinambungan.
Kriteria Proses:
1. Teknik pengkajian:
a. Wawancara: auto dan allo anamnesis
b. Observasi
c. Pemeriksaan fisik
Area pengkajian: Identitas demografi pasien, Alasan masuk, Faktor predisposisi, Konsep diri, Hubungan Sosial, Spiritual, Status mental, Kebutuhan persiapan pulang, Mekanisme koping, dan Aspek medic
Kriteria Hasil:
1. Pasien berperan dalam proses pengumpulan data.
2. Pasien memahami pentingnya proses pengumpulan data. Jika kondisi gangguan pasien menghalangi pasien, maka penegasan dilakukan oleh orang yang penting bagi pasien.
3. Data dasar dianalisa dan dikelompokkan serta dicatat dalam format yang telah ditetapkan.
 Standar III: Diagnosis
Perawat menggunakan diagnosis keperawatan untuk menarik kesimpulan yang didukung oleh data pada pengkajian.
Kriteria Proses:
1. Menganalisa data yang ada sesuai dengan kerangka teori yang dapat diterima.
2. Mengumpulkan data tambahan atau penunjang jika diperlukan.
3. Perawat mengidentifikasi masalah kesehatan aktual dan risiko.
4. Merumuskan diagnosis keperawatan dengan single statement diagnosis.
Kriteria Hasil:
Diagnosis keperawatan dicatat atau didokumentasikan pada format yang tersedia.
 Standar IV : Perencanaan tindakan keperawatan
Perawat membuat rencana asuhan keperawatan dengan tujuan yang spesifik untuk mengatasi dignosis keperawatan.
Kriteria Proses:
1. Menetapkan prioritas masalah atau diagnosis.
2. Menetapkan tujuan yang realistis dan dapat diukur.
3. Menentukan tindakan sesuai standar yang ada terdiri dari terapi modalitas keperawatan dan tindakan kolaborasi.
4. Menentukan prioritas tindakan.
5. Memodifikasi rencana sesuai dengan respon pasien.
Kriteria Hasil:
1. Rencana tindakan terdokumentasi dan tersedia untuk ditinjau kembali.
2. Rencana memperlihatkan perbaikan dan modifikasi sesuai respon pasien.
 Standar V : Implementasi
Perawat kesehatan jiwa menerapkan intervensi yang teridentifikasi dalam rencana asuhan. Tingkat fungsi perawat dan intervensi yang diimplementasikan tergantung pada undang-undang praktek perawat, kualifikasi perawat (meliputi pendidikan, pengalaman dan sertifikasi), tempat pemberian asuhan, dan inisiatif perawat.
Standar Va: Konseling
Perawat kesehatan jiwa menggunakan intervensi konseling untuk membantu pasien meningkatkan atau memulihkan kembali kemampuan koping sebelumnya, mengembangkan kesehatan jiwa, dan mencegah penyakit jiwa dan kecacatan.
Standar Vb: Terapi Lingkungan
Perawat kesehatan jiwa memberikan, membentuk, dan mempertahankan lingkungan yang terapeutik bekerja sama dengan pasien dan pemberi pelayanan kesehatan yang lain.
Standar Vc: Aktivitas Perawatan Diri
Perawat kesehatan jiwa menyusun intervensi sekitar aktivitas keseharian pasien untuk mengembangkan kemampuan perawatan diri dan kesehatan fisik dan mental.
Standar Vd: Intervensi Psikobiologikal
Perawat kesehatan jiwa menggunakan pengetahuan tentang intervensi psikobiologikal dan mengaplikasikan keterampilan klinis untuk mengembalikan status kesehatan pasien dan mencegah terjadinya kecacatan di masa depan.
Standar Ve: Pendidikan Kesehatan
Perawat kesehatan jiwa melalui pendidikan kesehatan membantu pasien mencapai pola hidup yang memuaskan, produktif dan sehat.
Standar Vf: Manajemen Kasus
Perawat kesehatan jiwa memberikan manajemen kasus untuk mengkoordinir pelayanan kesehatan yang komprehensif dan menjamin perawatan berkesinambungan
Standar Vg: Promosi Kesehatan dan Mempertahankan Kesehatan
Perawat kesehatan jiwa menggunakan strategi dan intervensi untuk meningkatkan dan mempertahankan kesehatan dan mencegah penyakit jiwa
Intervensi Praktek Keperawatan Jiwa Lanjut
Intervensi berikut ini(VH – VJ) dapat dilaksanakan hanya oleh Perawat Spesialis Keperawatan Jiwa
Standar Vh: Psikoterapi
Perawat Spesialis Keperawatan Jiwa (SKJ) menggunakan psikoterapi individu, kelompok, dan keluarga, dan penanganan terapeutik lainnya untuk membantu pasien mencegah penyakit jiwa dan disabilitas dan dalam meningkatkan status kesehatan mental dan kemampuan berfungsi.
Standar Vi: Meresepkan Obat Farmakologi
Perawat SKJ menggunakan otoritasnya untuk membuat resep, prosedur dan penanganan sesuai dengan peraturan perundangan (di Indonesia belum bias).
Standar Vj: Konsultasi
Perawat SKJ memberikan konsultasi untuk meningkatkan kemampuan perawat lain dalam memberikan pelayanan kepada pasien dan berdampak perubahan pada system.
 Standar VI : Evaluasi
Perawat mengevaluasi respon pasien terhadap tindakan keperawatan untuk meninjau kembali data, diagnosis dan rencana keperawatan
Kriteria Proses:
1. Mengidentifikasi respon pasien setelah dilakukan tindakan keperawatan, baik subjektif maupun objektif.
2. Membuat analisis dengan membandingkan respon pasien setelah tindakan dengan kriteria evaluasi pada tujuan.
3. Membuat rencana tindak lanjut atau rencana tindakan berikutnya sesuai analisis terhadap pencapaian tujuan.
Kriteria Hasil:
1. Evaluasi mengacu pada kriteria tujuan pada rencana tindakan keperawatan.
2. Evaluasi terdokumentasi pada catatan keperawatan.
G. Standar Kompetensi Keperawatan Jiwa
Beberapa kompetensi penting yang minimal harus dimiliki oleh perawat jiwa :
1. Mampu mengidentifikasi praktik keperawatan jiwa yang aman untuk diri sendiri, tim kesehatan lain maupun klien
2. Mampu mengidentifikasi tindakan – tindakan malpraktik dalam keperawatan jiwa
3. Mampu menjaga kerahasiaan informasi klien dengan gangguan jiwa
4. Mampu bekerjasama dengan klien dalam proses keperawatan Jiwa
5. Mampu bekerjasama dengan tim kesehatan lain dalam proses penatalaksanaan klien gangguan jiwa
6. Mampu melakukan konsultasi tentang kondisi klien dengan gangguan jiwa ke tim kesehatan lain
7. Mampu mempraktikkan akuntabilitas tindakan keperawatan pada klien gangguan jiwa yang telah dilakukan
8. Mampu menerapkan hubungan interpersonal yang terapeutik dengan klien gangguan jiwa
9. Mampu melakukan pengkajian pada klien dengan gangguan jiwa
10. Mampu merumuskan diagnosa yang sesuai pada klien gangguan jiwa sesuai dengan Diagnosa NANDA
11. Mampu merencanakan tindakan keperawatan yang sesuai untuk klien gangguan jiwa berpedoman pada Nursing Intervention Classification
12. Mampu menerapkan tindakan keperawatan untuk menyelesaikan masalah pada klien gangguan jiwa sesuai dengan SOP
13. Mampu mengevaluasi respon klien gangguan jiwa terhadap tindakan keperawatan yang sudah dilakukan
14. Mampu melakukan Rencana Tindak Lanjut untuk menyelesaikan masalah klien dengan gangguan jiwa
15. Mampu menganalisa faktor precipitasi dan predisposisi pada klien gangguan jiwa
16. Mampu berperan dalam managemen krisis pada klien gangguan jiwa
17. Mampu menerapkan hasil penelitian dan riset keperawatan dalam melakukan tindakan keperawatan jiwa
18. Mampu menerapkan komunikasi efektif dalam semua tatanan pelayanan kesehatan jiwa
19. Mampu melakukan tindakan yang berhubungan dengan teknologi yang dibutuhkan dalam proses penatalaksanaan klien gangguan jiwa
PENUTUP
A Kesimpulan
Standar prakrek keperawatan jiwa
 Standar I : Teori
Perawat menggunakan teori yang tepat sebagai dasar pengambilan keputusan dalam praktik keperawatan.
 Standar II : Pengkajian
Perawat mengumpulkan data yang menyeluruh, akurat dan sistematis secara berkesinambungan.
 Standar III: Diagnosis
Perawat menggunakan diagnosis keperawatan untuk menarik kesimpulan yang didukung oleh data pada pengkajian.
 Standar IV : Perencanaan tindakan keperawatan
Perawat membuat rencana asuhan keperawatan dengan tujuan yang spesifik untuk mengatasi dignosis keperawatan.
 Standar V : Implementasi
Perawat kesehatan jiwa menerapkan intervensi yang teridentifikasi dalam rencana asuhan.
 
 Standar VI : Evaluasi
Perawat mengevaluasi respon pasien terhadap tindakan keperawatan untuk meninjau kembali data, diagnosis dan rencana keperawatan
B Saran
Sebagai seorang manusia biasa yang tidak lepas dari kesalahan, maka dengan melalui makala ini saya menyarankan agar kiranya setelah mempelajari isi jurnal ini, kita dapat mengaplikasikannya dalam melaksanakan perawatan jiwa.

DAFTAR PUSTAKA
1. Anonymous.2010.Faktor Penyebab Gangguan Jiwa.
in www.askep-askeb-kita.blogspot.com. Last Update 05 Januari 2010
2. Harnawatiaj.2008.Ilmu Keperawatan Jiwa.in www.harnawatiaj.wordpress.com.
Last Update 05 Januari 2010
3. Imron.2009.Standar Kompetensi Keperawatan Jiwa.
in www.imron46.blogspot.com. Last Update 05 Januari 2010
4. Magelang, Soeroyo.Standar Asuhan Keperawatan Kesehatan Jiwa.
in www.scribd.com. Last Update 05 Januari 2010
5. Mulyani, Sri.2003.Hubungan Karakteristik,Pengetahuan,dan Sikap Perawat
Terhadap Penerapan Standar Asuhan Keperawatan.
in www.fkm.undip.ac.id. Last Update 05 Januari 2010
6. Setyaningsih, Hanung Dwi.2005.Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan
Perilaku Perawat Terhadap Penerapan Standar Asuhan Keperawatan.
in www.fkm.undip.ac.id. Last Update 05 Januari 2010
7. Webemaster.2009.Standar Praktek Keperawatan Jiwa.






di

Tidak ada komentar:

Posting Komentar